KEPENDUDUKAN
Berdasarkan Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Baubau tahun 2019 penduduk Kota Baubau sebanyak 157.911 jiwa yang terdiri atas 76.046 jiwa penduduk laki-laki dan 78.944 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan pada tahun 2018 jumlah penduduk kota Baubau tahun 2018 mengalami pertumbuhan sebesar 0,22 persen. Sedangkan dari hasil proyeksi penduduk yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik jumlah penduduk Kota Baubau pada tahun 2019 sebanyak 171.802 jiwa.
Perbandingan penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan atau rasio jenis kelamin tahun 2019 sebesar 96,32 persen yang berarti setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat 96 orang
laki-laki. Bila dilihat dari jumlah penduduk per kelompok umur maka dapat diketahui bahwa penduduk terbanyak berada pada Kecamatan Wolio dan jumlah penduduk paling sedikit pada Kecamatan Bungi. Kepadatan penduduk di Kota Baubau tahun 2019 mencapai 535,30 jiwa/km2. Kepadatan Penduduk di 8 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di kecamatan Batupoaro dengan kepadatan sebesar 16.804,16 jiwa/ km2 dan terendah di Kecamatan Sorawolio sebesar 77,85 jiwa/Km2.
KETENAGAKERJAAN
Jumlah angkatan kerja Kota Baubau tahun 2019 sebesar 79.064 orang, dengan jumlah yang bekerja sebesar 74.444 orang dan menganggur sebanyak 4.620 orang. Jika dilihat dari jenis kelamin jumlah pengangguran laki-laki lebih besar di bandingkan perempuan. Tingkat Pengangguran di Kota Baubau sebesar 5,66 persen, sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 56,08 persen. Bila dilihat dari Tingkat Pendidikan (Tabel 3.2.4) dapat diketahui bahwa jumlah pekerja terbanyak terdapat pada Tingkat Pendidikan SMA Umum dan SMK Kejuruan 20.804 orang, dan Universitas 20.708 orang. Dari 74.444 orang yang bekerja dapat diketahui bahwa sebagian besar tenaga kerja yaitu 36.404 orang berstatus sebagai buruh/pegawai atau karyawan.
Kota Baubau adalah daerah penghubung (Connecting Area) antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan Kawasan Timur Indonesia (KTI). Selain itu bagi masyarakat daerah hinterlandnya (Kab. Buton, Kabupaten Muna, Kab. Wakatobi dan Kab. Bombana), Kota Baubau berperan sebagai daerah akumulator hasil produksi dan distributor kebutuhan daerah tersebut.